bila rindu menjengah diri.
hati berbisik dialah haluanmu
namun minda bersuara
pilihlah dia yang dapat lebih gagah
yang itu hanya dapat membahagiakan jiwa, bukan mata
namun hati menentang
apa dihirau nasib si matajika hati tidak damai...
ah..
aku keliru
antara dia yang menyanjungi dan dia yang mengerti
aku dibuai ke selatan ke utara
ke mana harus ku tentang?
berikan hambamu ini petunjuk
Ya Allah ya Rabbi
namun bukankah in bermakna diriku hangat.
hingga bisa membuat dua jejaka terpikat
tapi apa seronoknya hidup disekat
di dalam dilemma yang amat berat
solat istikharag telah ku buat
namun hati masih terjerat
hidup penuh tanda tanya
kenapa ini harus ku dapat?
apa sahaja yang telah ku dekat?
hingga ini balasan tuhan
hamba kerdil mengharap ihsan
sedihnya cinta tidak bisa dikongsi
andaikata dapat ku berlaku adil,
akan aku tabur rasa sayang yang ikhlas pada keduanya.
namun aku takut perasaanku disangsi
maklumlah ku tentang fitrah insani
mereka pasti tidak mengerti
niat ikhlas dalam hati
apapun terjadi
aku tetap harus memilih
antara dia yang menyayangi tetapi dijauhi
atau dia yang disayangi tetapi menjauhi
pikiran pening pusing
tunjukkan aku petunjuk yang jelas
diri ini meminta belas
jangan diganggu hati yang kacau
andai ku dapat terbang tinggi
melihat kelebihan di antara yang dua ini
kenapa tiada satu pun diantara kita meluahkan apa yang dipendam?
agar segala kekalutan dapat ditenggelam
namun aku malu sendiri.
mana mungkin aku bersuara
aku masih wanita melayu
hidup mati kerana maruah dan agama.
walau malu tersesat jalan,
itu bukan satu alasan.
kenapa diri harus dipersalahkan?
tuan hamba yang pantas berkata
tuan hamba anak jantan
pantang berundur sebelum maju
aku menanti siapa yang cepat
hati tak tahan menunggu jawaban
cepatlah satriaku ... cepatlah
kejarlah impian murnimu sebelum telat
kejarlah impianmu jika hatimu ikhlas
kekalutan ini pasti dapat dicantas.
hati berbisik dialah haluanmu
namun minda bersuara
pilihlah dia yang dapat lebih gagah
yang itu hanya dapat membahagiakan jiwa, bukan mata
namun hati menentang
apa dihirau nasib si matajika hati tidak damai...
ah..
aku keliru
antara dia yang menyanjungi dan dia yang mengerti
aku dibuai ke selatan ke utara
ke mana harus ku tentang?
berikan hambamu ini petunjuk
Ya Allah ya Rabbi
namun bukankah in bermakna diriku hangat.
hingga bisa membuat dua jejaka terpikat
tapi apa seronoknya hidup disekat
di dalam dilemma yang amat berat
solat istikharag telah ku buat
namun hati masih terjerat
hidup penuh tanda tanya
kenapa ini harus ku dapat?
apa sahaja yang telah ku dekat?
hingga ini balasan tuhan
hamba kerdil mengharap ihsan
sedihnya cinta tidak bisa dikongsi
andaikata dapat ku berlaku adil,
akan aku tabur rasa sayang yang ikhlas pada keduanya.
namun aku takut perasaanku disangsi
maklumlah ku tentang fitrah insani
mereka pasti tidak mengerti
niat ikhlas dalam hati
apapun terjadi
aku tetap harus memilih
antara dia yang menyayangi tetapi dijauhi
atau dia yang disayangi tetapi menjauhi
pikiran pening pusing
tunjukkan aku petunjuk yang jelas
diri ini meminta belas
jangan diganggu hati yang kacau
andai ku dapat terbang tinggi
melihat kelebihan di antara yang dua ini
kenapa tiada satu pun diantara kita meluahkan apa yang dipendam?
agar segala kekalutan dapat ditenggelam
namun aku malu sendiri.
mana mungkin aku bersuara
aku masih wanita melayu
hidup mati kerana maruah dan agama.
walau malu tersesat jalan,
itu bukan satu alasan.
kenapa diri harus dipersalahkan?
tuan hamba yang pantas berkata
tuan hamba anak jantan
pantang berundur sebelum maju
aku menanti siapa yang cepat
hati tak tahan menunggu jawaban
cepatlah satriaku ... cepatlah
kejarlah impian murnimu sebelum telat
kejarlah impianmu jika hatimu ikhlas
kekalutan ini pasti dapat dicantas.