
bayu petang itu lembut berhembus. suri, gadis manis mengintai bianglala lewat jendela kayu terataknya. di sampingnya, punya potret seorang satria. itu impiannya. itu harapannya. satria gagah itu punya aura yang terlalu istimewa, hingga tak lalu makan suri dibuatnya, hingga tak kenyang lena suri jadinya. Ah.. suri terlalu mengagumi satria itu. namun tahu dirinya tidak mampu menggapai bintang. bagaimana ya harus suri nyatakan pada segara? tahu mahunya pada sang satria, namun tahu angannya takkan sampai. jadi, sudahnya suri berdiam diri. merenung satria dari jauh, sudah azmat nikmatnya. iya, suri terpaksa menyeksa diri. untuk apa diharap pada yang mungkin digarapi.