Di bangku ini, di jeti ini
Aku pilih untuk sendiri.
Tetapi kau berkeras mau temani.
Kau bertanya, haruskah kita saling membisu?
Aku angguk,
Nikmati nikmat sepi, kataku.
Lalu kau terkejut dan bertanya lagi,
Mengapa aku menangis?
Jawabku,
Dalam sepi, kudengar suara hati sendiri.
Kemudian kau ketawa tak semena-mena,
Kau ajak diriku bersama hatimu yang gembira.
Akhirnya kita ketawa tak semena-mena,
Rajuklah nikmat sepi,
yang sebenarnya benci ditemani.
Chem Aizim
19.5 2010
Aku pilih untuk sendiri.
Tetapi kau berkeras mau temani.
Kau bertanya, haruskah kita saling membisu?
Aku angguk,
Nikmati nikmat sepi, kataku.
Lalu kau terkejut dan bertanya lagi,
Mengapa aku menangis?
Jawabku,
Dalam sepi, kudengar suara hati sendiri.
Kemudian kau ketawa tak semena-mena,
Kau ajak diriku bersama hatimu yang gembira.
Akhirnya kita ketawa tak semena-mena,
Rajuklah nikmat sepi,
yang sebenarnya benci ditemani.
Chem Aizim
19.5 2010